PRI Angkat Tema Masa Depan dan Perdamaian Dunia dalam International confrence – Peneleh Research Institute

PRI Angkat Tema Masa Depan dan Perdamaian Dunia dalam International confrence

Malang, PRI – Setalah empat tahun berturut-turut, Peneleh Research Institute kembali mengadakan The 5 International confrence on Religious and cultural science (INCRECS 5). Acara yang dibuka oleh Keynote Speech Assoc. Prof. Dr Aji Dedi Mulawarman ini menghadirkan empat pembicara dari empat negara, Assoc. Prof. Dr. Ari Kamayanti dari Indonesia, Dr. Yogi Simhanath dari Nepal, Akke De-Jong dari Belanda dan Assoc. Prof. Mohd. Shukri Hanapi dari Malaysia. Acara kali ini mengambil tema tentang masa depan dan perdamain dunia. Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Novrida, ketua PRI.

The 5 International confrence on Religious and cultural science (INCRECS 5) yang bertema “Science, Culture, and Religion for the Future and World Peace” dilatarbelakangi dengan kondisi Saat ini, dimana kita menjadi saksi terhadap kegagalan dunia yang termanifestasikan melalui resesi ekonomi, pandemi, konflik sosial, kerusakan lingkungan, dan ketidakstabilan politik”, jelaskanya

Lebih jauh ia menjelaskan, “dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa sains sendiri tidak cukup untuk mengatasi semua masalah tersebut. Oleh karena itu, perlu ada usaha untuk mengarahkan kembali sains dengan memasukkan unsur agama dan kearifan lokal (budaya), guna membentuk masa depan yang lebih baik dan menciptakan perdamaian di seluruh dunia. INCRECS 5 merupakan wadah yang megupayakan tindakan konkret yang dapat digunakan oleh akademisi, praktisi, budayawan, agamawan, dan pemangku kepentingan lainnya”, paparnya saat memberikan sambutan di acara yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai negara tersebut.

Acara ini diharapkan mampu menambah wawasan serta pemahaman masyarakat tentang realitas dan masa depan dunia. Sebagaimana disampaikan oleh ketua panitia, Amelia Indah Kusdewanti, MSA.

“Adapun acara presentasi call for paper diikuti 40 artikel berasal dari Indonesia, Malaysia, taiwan, Arab Saudi, dan Belanda. Acara tersebut didukung oleh beberpa lembaga Co-Host acara Yayasan Peneleh Jang Oetama, Aliansi Pengelola Jurnal Berintegritas Indonesia (ALJEBI), Penerbit Peneleh, Para Co Host Dari Yayasan Kebon Sepatu, Politeknik Imigrasi, Prodi Mnajemen Universitas Nusantara PGRI Kediri, Universitas Islam Kediri, dan Universitas Buana Perjuangan Karawang. Melalui acara ini, kami berharap gaung Zelfbetuur semakin keras sekaligus mampu memberikan pemahaman masyarakat tentang realitas dan masa depan dunia”, harap wanita yang kerap disapa Amel tersebut.

You might like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *