Pada tanggal 9 November 2022, Peneleh Research Institute bekerja sama dengan LP2M UIN Mataram mengadakan acara Reklamasi Supremasi Nusantara dalam bentuk bedah buku. Acara ini diawali dengan sambutan dari Dr. Ari Kamayanti sebagai Dewan Pakar Peneleh Research Institute yang menjelaskan keberpihakan PRI atas pengembangan ilmu pengetahuan berbasis nilai luhur Nusantara. “Percuma mengklaim diri sebagai manusia Indonesia yang merdeka, namun cara berpikir masih seperti Barat.” Dr. Ari menjelaskan bagaimana dominasi Barat sudah menjauhkan Nusantara dari jati diri aslinya.
Sebagai pengantar acara, Ibu Prof. Dr. Atun Wardatun yang juga merupakan ketua LP2M menyambut baik kerja sama ini, dan mengamini gerakan dekolonisasi pengetahuan. Acara dimulakan juga dengan doa dari Koordinator YPJO untuk Lombok, Bapak Lalu Takdir Jumaidi yang merupakan dosen Universitas Mataram.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 130 peserta, tidak hanya dari UIN Mataram, namun juga dari berbagai kampus dan perwakilan organisasi ekstra mahasiswa. Dr. Aji Dedi Mulawarman menegaskan bahwa cara berpikir Nusantara seharusnya menjauhkan kita dari laku “menjual” budaya demi kepentingan uang semata. Seharusnya budaya tidak menjadi label, namun menjadi basis pembentukan pengetahuan. Manusia Nusantara tidaklah terbelakang. Beliau mencontohkan bagaimana rumah khas adat Sasak adalah rumah dengan ilmu Nusantara yang justru lebih tangguh menghadapi gempa, dibanding ilmu arsitektur modern.
