Setelah di Malaysia, PRI Kembali Gemakan Paradigma Nusantara di Bali – Peneleh Research Institute

Setelah di Malaysia, PRI Kembali Gemakan Paradigma Nusantara di Bali

Setelah mengadakan diskusi tentang Paradigma Nusantara di Jawa, Sumatra, Lombok, Madura hingga Malaysia. Dewan Pakar Peneleh Research Institute, Assoc. Prof. Dr. Aji Dedi Mulawarman, akan memberikan kuliah umum bertajuk “Paradigma Nusantara” di Universitas Hindu Indonesia, Bali pada Jum’at 7 Juni 2024. Acara ini akan dihadiri oleh sejumlah akademisi, mahasiswa, dan praktisi budaya. Kuliah umum tersebut bertujuan untuk menggali dan membahas lebih dalam tentang konsep Paradigma Nusantara, sekaligus sebagai salah upaya konkret Peneleh dalam mengembalikan jati diri kenusantaraan.

Menurut Dr. Novrida Qudsi Luthfillah, ketua Peneleh Research Institute, Paradigma Nusantara lahir sebagai landasan bagi para akademisi, dosen, guru besar dan generasi muda untuk memahami jati diri bangsa. “Paradigma Nusantara bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana kita memanfaatkan kearifan lokal untuk membangun Kembali kejayaan Indonesia yang mandiri atau apa yang sering disebut oleh Peneleh sebagai Zelfbestuur. Melalui kuliah umum ini, kami berharap dapat menginspirasi dan membekali peserta dengan perspektif yang lebih luas tentang kekuatan budaya Nusantara,” ujar Dr. Novrida.

Baca Juga: Reklamasi Supremasi Nusantara

Selain itu, Dr Novrida menyampaikah bawah Paradigma Nusantara sebagi salah satu jalan untuk memperkuat identitas nasional. Ia menjelaskan bahwa dengan memahami sejarah dan nilai-nilai budaya lokal, masyarakat Indonesia dapat lebih solid dan memiliki daya tahan terhadap pengaruh budaya asing yang semakin kuat. “Kita perlu melihat kekayaan budaya Nusantara sebagai modal sosial yang sangat berharga. Ini adalah upaya untuk menghindari amnesia historis dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat menghargai dan melanjutkan warisan budaya yang kaya ini, sehingga kita tidak lagi melihat Indonesia dari kacamata barat, saatnya kita melihat Nusantara dari kacamata Nusantara” kata Dr. Novrida.

Acara ini juga akan diisi dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana para peserta dapat berdiskusi langsung dengan pakar. Diskusi juga akan menekan pada bagaimana Paradigma Nusantara dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga politik. “Ini adalah momen yang akan sangat berharga bagi peserta untuk belajar langsung dari pakar dan memahami lebih dalam tentang pentingnya menjaga dan melestarikan jati diri Nusantara,” ujar Dr. Novrida.

Ketua  Peneleh Research Institute berharap bahwa kuliah umum ini dapat menjadi langkah awal dari rangkaian kegiatan yang lebih luas dalam rangka memperkuat dan mempromosikan Paradigma Nusantara di seluruh Indonesia bahkan dunia sebagaimana yang Tengah dilakukan saat ini.

You might like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *